DIARY #3

6:02 PM 0 Comments

Tak perlu lagi ku menunggu khadiranmu.
Yang sejenak begitu saja berlalu,
Dan meninggalkan knangan yg mengharu biru.
sebuah masa lalu yg seharusnya dilupakan,
Yang takkan pernah memberi arti pada masa depan yg blum pasti.
Setiap langkah yg aku ambil,
hanya menimbulkan biasan masa lalu yg mengusik hati.
Dan ku memilih tuk terdiam lalu pergi.
pergi menuju ambang batas yg takan pernah engkau sadari.

Daun daun senja sibuk menghindari angin yg akan menggugurkannya.

telah sampailah pada waktunya,
seperti mentari yg kelelahan menghias hari.
angin tertiup begitu hening.
tanpa paksaan ku larutkan dalam suasana sore yg muram.
melamurkan kEpingan waktu lalu tanpa ada kesan.
hanya ada satu yang membuatku hingga kini bertahan.
cinta yg dulu terabaikan,
Dan kini hendak dipertahankan.
Sepekan lalu kalimat ingkaran diucapkan,
Tanpa pikir panjang.
ingkaran yg tak dibayangkan,
Ingkaran yang akan jadi bumerang di masa yg akan datang.
tanpa penjelasan dalam pembicaraan di malam yg kelam,
ia menjadi kisah untuk kisah yg akhirnya tertutup.
Tanpa kata,
kalimat,
Dan perbuatan.
Hanya meninggalkan knangan.
Jiwa yg tak pernah lepas dari sekapan yg menghimpit,
mendesak,
juga memilukan.
kemungkinan yg sulit dihadirkan dalam dunia tak maya.
dunia nyata,
yang setidaknya telah membuatku sakit.

lalu berharap masa lalu kmbali karna salah sepihak.
harapan yg sepertinya memudar sebelum sempat tuk ditiupkan.
karna angin yg membawanya,
pergi tanpa tujuan yg pasti.
smua karna aku tak memiliki kekuatan jiwa yg besar dalam tbuh ini...(Jun'89)

Arif sarjuno

Some say he’s half man half fish, others say he’s more of a seventy/thirty split. Either way he’s a fishy bastard. Google

0 komentar:

Dimohon untuk menggunakan kata-kata yg sopan