Dasawatara (10 Awatara Vishnu)
Selamat malam sobat,
Postingan saya malam ini akan
secara khusus membagi info tentang Dasawatara
– 10 Awatara Vishnu. Sebagai awal, seperti biasa, akan saya sampaikan bahwa
jika nanti ditemukan info yang tidak sama dengan yang selama ini anda ketahui,
ataupun pelajari. Tolong disikapi bahwa saya merangkum info ini dari berbagai
sumber, dan saya usahakan senetral mungkin dan tidak mengandung SARA. Apabila
memang ada hal-hal yang sekiranya menjurus ke sebuah agama/ suku/ maupun bangsa
tertentu, akan saya tambahkan keterangan. Dan saya minta maaf untuk hal
tersebut.
Pertama-tama, marilah kita mengenal
siapa pemilik awatara-awatara (inkarnasi) ini. Beliau adalah Vishnu, salah satu
dari 3 dewa tertinggi dalam Trimukti. Bahkan sebagian orang mengatakan bahwa
Vishnu memiliki kuasa terbesar daripada Brahma dan Siva. Dalam sebagian kisah,
Vishnu digambarkan sebagai dewa pemelihara alam. Dikatakan pula, Vishnu adalah
merupakan manifestasi dari Tuhan yang enggan disembah. Dari konon kuasanya
sebagai pemelihara alam itulah, maka Vishnu sering turun ke dunia, demi untuk
menegakkan kembali kebenaran, menghancurkan kemungkaran. Berikut ini adalah
wujud-wujud Vishnu saat turun ke dunia:
1. Matsya Awatara (Vishnu sang Ikan)
Matsya adalah awatara pertama dari Vishnu, beliau muncul pada masa Satya
Yuga. Pada masa pemerintahan Raja Satyabrata (Waiwasta Manu). Pada mulanya,
Raja Satyabrata sedang mencuci tangan di sebuah sungai, seekor ikan
menghampirinya. Raja Satyabrata pun lantas mengambil dan memelihara ikan
tersebut di sebuah kolam. Namun semakin lama, ikan tersebut tumbuh semakin
besar, sehingga dipindahkan ke kolam yang lebih besar. Namun kejadian tersebut
terus berulang-ulang, sehingga ikan tersebut dilepas di samudera. Ikan itu
lantas menyampaikan akan adanya bencana air bah di bumi. Ikan tersebut juga
memerintahkan pembangunan sebuah bahtera yang nantinya harus diisi dengan
seluruh jenis makhluk hidup secara berpasangan, serta membawa SaptaResi. Ikan
tersebut juga berpesan, pada saat setelah banjir tiba, bahtera tersebut
haruslah diikat di tanduknya dengan Naga Basuki sebagai talinya. Ikan tersebut
sekarang dikenal sebagai Matsya Awatara. Kisah-kisah serupa dapat dijumpai dalam
kisah Nabi Nuh (Noah).
2. Kurma Awatara (Vishnu sang Kura-kura)
Kurma adalah awatara kedua Vishnu yang berwujud seekor kura-kura raksasa
bernama Akupa. Akupa muncul saat terjadi upaya pencarian Tirta Amerta oleh para
Asura dan Dewa. Vishnu berkata bahwa Tirta Amerta ada di dalam lautan
Ksirarnawa. Sang Antabhoga segera mencabut Gunung Mandara, lantas dijatuhkan ke
laut Ksira dan digunakan sebagai alat pengaduk samudera. Naga Basuki membelit
lereng-lerengnya dan berfungsi sebagai tali. Bathara Indra menduduki puncak
Mandaragiri agar tidak melayang, sedangkan Vishnu mengambil wujud kura-kura dan
menahan dasar Mandaragiri agar tidak tenggelam. Para Asura memegang kepala Naga
Basuki, dan para Dewa memegang ekornya. Mereka lantas memutar Mandaragiri guna
mengaduk samudera tersebut. Setelah lautan teraduk, munculah racun yang mampu
membunuh semua makhluk hidup. Dewa Siwa (Bathara Guru) pun meminumnya sehingga
lehernya berubah menjadi ungu (Nilakantha), sehingga pada akhirnya Tirta Amerta
dapat diperoleh.
3. Waraha Awatara (Vishnu sang Babi Hutan)
Waraha adalah awatara Vishnu berwujud babi hutan raksasa yang taringnya
mampu menopang bumi. Tersebutlah seorang raksasa bernama Hiranyaksa. Raksasa
tersebut hendak menjatuhkan bumi ke dalam lautan kosmik. Mengetahui itu,
turunlah Vishnu mengambil wujud seekor babi hutan dengan dua taring mencuat
yang tujuannya untuk menahan bumi yang dijatuhkan Hiranyaksa. Sebelum dapat
mampu menopang bumi, Waraha lebih dahulu terlibat peperangan yang lamanya
ribuan tahun dengan Hiranyaksa. Setelah berhasil mengalahkan Hiranyaksa, Waraha
lantas menikahi Pertiwi (Dewi Bumi) dalam wujud awatara.
4. Narasimha Awatara (Narasinga: Vishnu sang
Manusia Berkepala Singa)
Narasimha adalah awatara Vishnu yang berwujud manusia berkepala singa.
Dikisahkan, seorang raja Asura (kaum raksasa) bernama Hiranyakasipu sangat
membenci segala hal yang berhubungan dengan Vishnu dikarenakan bertahun yang
lalu, adiknya, Hiranyaksa telah dibunuh oleh Waraha. Guna mendapatkan kekuatan
yang sakti, Hiranyakasipu melakukan pertapaan pada Brahma. Hiranyakasipu
memohon berkat agar dapat hidup abadi, namun Brahma tidak menyanggupinya.
Akhirnya Hiranyakasipu mendapatkan berkat Brahma sehingga dia tidak bisa
dibunuh manusia, hewan, maupun dewa; saat pagi, siang, atau malam; di luar
rumah maupun di dalam rumah; di air, darat, maupun udara; dan tidak dapat
dibunuh oleh senjata apapun.
Di rumah Hiranyakasipu, Dewa Indra dan bala tentaranya menyerbu. Bathara
Narada datang guna menyelamatkan Lilawati (istri Hiranyakasipu), dan Prahlada
(anak Hiranyakasipu). Prahlada kemudian dididik sehingga menjadi pengikut
Vishnu. Hiranyakasipu yang mengetahui hal tersebut marah besar, dan berusaha
membunuh anaknya sendiri. Namun usahanya selalu gagal karena Prahlada
dilindungi oleh kekuatan tak kasat mata Dewa Vishnu. Hiranyakasipu pun
menantang Prahlada untuk menunjukkan Dewa Vishnu. Prahlada berkata, ‘Ia berada
dimana-mana. Ia di sini. Dan ia akan muncul.’
Pada petang hari itu, muncullah Dewa Vishnu mengambil wujud Narasimha.
Dengan waktu yang tepat, berkat Brahma tidak berlaku lagi. Hiranyakasipu tidak
dapat dibunuh oleh Manusia, Hewan, maupun Dewa, dan Narasimha bukan ketiganya.
Tidak dapat dibunuh di luar ataupun di dalam rumah, namun diantaranya. Tidak
dapat dibunuh di air, darat, maupun udara, namun di pangkuan Narasimha. Tidak
dapat dibunuh pada pagi, sore, atau malam, namun dibunuh pada senja. Tidak
dapat dibunuh oleh senjata, namun dibunuh dengan kuku Narasimha.
Narasimha merupakan salah satu awatara utama Vishnu, selain Rama dan Khrisna.
Awatara ini disembah wujudnya seperti halnya Sri Rama dan Khrisna. Selain itu,
awatara ini melambangkan Vishnu yang akan melindungi segala pengikutnya tanpa
membedakan keturunannya, melainkan hanya berdasar ketulusan hati dan perbuatan
baik.
5. Wamana Awatara (Vishnu sang Brahmana)
Wamana adalah awatara Vishnu yang muncul pada zaman Tetrayuga, mengambil
wujud sebagai brahmana kecil. Wamana adalah awatara pertama dimana Vishnu
mengambil sosok sempurna manusia. Brahmana ini adalah putra dari Aditi dan Kasyapa,
dan muncul sebagai perlawanan terhadap seorang raja Asura, Bali. Bali adalah
cucu dari Prahlada, beliau menguasai bumi dan mampu merebut sorga dari Dewa
Indra.
Setelah menguasai dunia dan sorga, Raja Bali mengadakan acara besar demi
member hadiah terhadap para brahmana. Munculah seorang brahmana kecil, Wamana. Sebelumnya,
Sukracharya telah mewanti Raja Bali agar tidak memberikan hadiah kepada seorang
brahmana berwujud aneh. Namun saat Wamana memohon pada Raja Bali hadiah berupa
tanah seluas 3 tapak kakinya, Raja Bali menjadi takabur dan berjanji memenuhi
permintaan brahmana tersebut.
Tiba-tiba, Wamana membesar dan terus membesar. Langkah pertamanya adalah
sorga, sedang langkah keduanya adalah bumi. Karena tidak ada tempat untuk
langkah ketiga Wamana, Raja Bali pun menyerahkan kepalanya sebagai pijakan
Wamana. Dengan cara itulah Wamana mengakhiri hidup Raja Bali. Namun, karena
terkesan dengan kedermawanan Raja Bali, Vishnu memberinya gelar MahaBali.
6. Parasurama Awatara (Rama Parasu: Vishnu
sang Rama Bersenjatakan Kapak)
Parasurama adalah awatara Vishnu yang muncul pada zaman Tetrayuga.
Parasurama adalah seorang abadi, putra bungsu dari Jamadagni. Sebagian orang
menganggap Parasurama bukanlah sebuah awatara seperti halnya Rama dan Khrisna,
namun hanya seorang yang dikaruniai pengetahuan dan ilmu ketuhanan Vishnu.
Pada masa mudanya, Parasurama pernah membunuh ibunya sendiri, Renuka.
Karena telah bercinta dengan seorang raja (ksatria), Jamadagni menyuruh anaknya
agar memenggal kepala Renuka. Seluruh kakaknya menolak perintah Jamadagni
sehingga mereka dikutuk menjadi batu, saat giliran Parasurama, beliau bersedia
asal Jamadagni mengabulkan permintaannya setelah eksekusi tersebut. Disini akan
muncul dua versi, tergantung dari budaya masing-masing.
Setelah berhasil memenggal kepala Renuka, Parasurama memohon agar seluruh
kakak-kakaknya beserta ibunya dihidupkan kembali. Karena terkesan dengan
kecerdasan Parasurama, Jamadagni menuruti permintaannya. Legenda tentang
pemusnahan seluruh ksatria dari dunia oleh Parasurama bermula dari perampasan
Kamadhenu oleh Kretavirya Arjuna.
Sedangkan versi lain, menyebut bahwa setelah eksekusi, ternyata Jamadagni
berkhianat. Beliau tidak mengabulkan permohonan Parasurama. Karena mengetahui
bahwa ibunya pada akhirnya dihukum karena bercinta dengan seorang ksatria.
Parasurama kemudian bersumpah akan membunuh semua ksatria di dunia ini. Sampai
akhirnya beliau mencari kematian sempurna dengan menantang Arjuna Sasrabahu dan
Sri Rama. Parasurama juga adalah satu-satunya awatara yang bahkan mampu bertemu
dengan awatara-awatara selanjutnya, yaitu Sri Rama dan Khrisna.
7. Rama Awatara (Sri Rama: Vishnu sang Ksatria
Berpanah)
Sri Rama adalah awatara Vishnu yang mengambil wujud seorang ksatria
tampan putera mahkota dari Raja Dasarata dan Kosalya. Kisah Sri Rama telah
terkenal hingga sampai diterjemahkan ke pewayangan jawa. Misi sang Vishnu turun
ke dunia pada masa itu adalah melawan penguasaan Rahvana.
Tersebutlah dunia pada waktu itu ada di dalam penguasaan Rahvana. Saking
amburadulnya dunia pada masa penguasaan Rahvana, Pertiwi hingga menangis dan
memohon pada Vishnu agar beliau mau turun menghentikan Rahvana. Bersama
NagaSesa dan Widowati yang ikut berinkarnasi menjadi Lesmana dan Sita, Vishnu
turun mengambil wujud sebagai putera mahkota kerajaan Ayodhya.
Masa mudanya dihabiskan dengan terusir ke hutan Dandhaka selama 14 tahun
oleh ayah dan ibu tirinya. Bersama Lesmana dan Sita, masa pengusiran itu
dipergunakan untuk menyebar kebaikan dan menumpas para raksasa yang
semena-mena. Hingga pada suatu hari, seorang raksasa wanita, Surpanaka, tergoda
oleh ketampanan Rama dan Lesmana, yang berujung dengan luka di hidungnya karena
serangan Lesmana. Surpanaka yang sakit hati melaporkan hal tersebut kepada
kakaknya, Rahvana. Ditambah dengan informasi bahwa Sita adalah inkarnasi dari
Widowati, mulai disusunlah rencana pembalas dendam.
Penculikan Sita dilakukan atas bantuan Marica yang menyamar sebagai
Kijang Kencana demi memisahkan Sita dan Rama. Tipudaya Marica di detik terakhir
menjelang kematiannya ikut memisahkan Lesmana dari Sita. Saat Sita sendiri
itulah, Rahvana yang menyamar sebagai brahmana berhasil menculik Sita dan
membawanya ke Alengka.
Selama masa pencarian Sita tersebut, Rama dan Lesmana terlibat banyak
kejadian. Termasuk terlibat dalam perebutan kerajaan GuaKiskenda oleh Sugriwa
dan Resi Subali. Pengutusan Hanuman sebagai duta yang melacak dan
memberitahukan serangan pasukan Rama ke Alengka. Dan berakhir dengan kekalahan
perang pasukan Rahvana oleh Rama dan prajurit GuaKiskenda.
Kasastran Ramayana ( Rama-Yana; Perjalanan Rama), adalah kasastran yang
menceritakan lebih detil tentang perjalanan Rama Awatara. Selain kisah
kepahlawanan, Ramayana juga mengandung hal-hal romantic dan pengorbanan Sita .
8. Khrisna Awatara (Purna-Awatara; Awatara
Paling Sempurna: Vishnu sang Gembala)
Khrisna adalah awatara Vishnu yang paling sempurna. Seringkali sosok
Khrisna adalah dianggap sebagai perwujudan Tuhan itu sendiri. Beberapa ada yang
menyembahnya, dan posisi Sri Khrisna seringkali disamakan dengan Dewa Khrisna.
Kisahnya dapat ditemukan di postingan lain dalam blog ini.
9. Buddha Awatara (Sidharta Gautama: Vishnu
sang Buddha)
Pertama-tama, awatara inilah yang sangat sulit untuk dibahas. Akan banyak
kontradiksi antara sang Gautama Buddha dalam versi Hindu, dan Sidharta Gautama
dalam versi Buddha.
Tersebutlah
hal yang seperti ini:
tataḥ kalau sampravṛtte
sammohāya sura-dviṣām । buddho nāmnāñjana-sutaḥ kīkaṭeṣu bhaviṣyati ॥
—Srimadbhagawatam (1:3:24)
Terjemahan
Maka, pada permulaan Kaliyuga [Beliau] akan terlahir
sebagai Buddha, putra Anjana, di Kikata (Bihar), untuk menyesatkan siapa
saja yang menjadi musuh para pemuja Tuhan.
Gautama Buddha dalam Hindu adalah seorang awatara Vishnu ke-9 dari 10
awatara. Namun secara ajarannya, akan ditemukan perbedaan dengan ajaran Hindu
sendiri. Buddha dianggap sebagai suatu ateisme karena tidak mengakui adanya
Tuhan Semesta Alam. Buddha memang mengakui adanya dewa-dewa, namun dewa-dewa
tersebut bukanlah Sang Maha Kuasa. Buddha juga mengakui sacra (pemimpin dewa),
namun pengertian dan mitologi sacra dalam Buddha, berbeda dengan sacra (Dewa
Indra) dalam Hindu. Pengikut Budha meyakini bahwa tidak ada makhluk, duniawi
maupun surgawi, yang setara atau bahkan melebihi Sidharta Gautama. Sedangkan
Hindu mengakui Buddha hanya sebagai wujud inkarnasi Tuhan. Itupun tidak
sebanding dengan pemujaan terhadap Rama dan Khrisna, karena memang ajarannya
berbeda.
Tradisi Hindu menganggap
ajaran Buddha sebagai salah satu ajaran nastika,
tidak hanya karena menolak adanya Tuhan Sang Pencipta, namun juga tidak mau mengakui kewenangan
kitab Weda. Seperti yang tercatat dalam
Cankki Sutta (Majjhima Nikaya), Sang Buddha berkata kepada sekelompok brahmana:
O Vasettha, para pendeta yang memahami sastra (Weda) tersebut seperti barisan orang buta yang
terikat bersama-sama di mana orang yang pertama tidak melihat apapun, yang di
tengah tidak melihat apapun, dan yang terakhir tidak melihat apapun.
Walpola Rahula,
seorang rahib Buddhis menulis, "Selalu menjadi pertanyaan tentang tahu dan
melihat, bukan meyakini. Ajaran Sang Buddha bersifat ehipassika, mengajak Anda
untuk datang dan melihat, bukan datang dan percaya... Selalu melihat dengan
pengetahuan atau kebijaksanaan, bukan meyakini dengan iman.” Menurut Wendy Doniger, Buddha awatara yang muncul dalam versi berbeda-beda dalam berbagai Purana mungkin menggambarkan usaha kaum Brahmanisme Ortodoks untuk memfitnah kaum Buddhis dengan menyamakan mereka dengan kaum asura (raksasa; makhluk sesat). Helmuth von Glasenapp menghubungkan perkembangan ini dengan niat umat Hindu untuk menyerap Buddhisme dengan cara yang damai, baik untuk mengarahkan kaum Buddhis menuju Waisnawa maupun untuk menceritakan fakta bahwa tindakan bidah semacam itu dapat terjadi di India.
Wah, udah skip aja bagian yang ini deh. Lanjuuuuut…..
10.
Kalki
Awatara (Vishnu sang Pemusnah)
Kalki
adalah satu-satunya awatara yang belum muncul. Diyakini awatara yang satu ini
akan muncul pada akhir zaman Kaliyuga (kegelapan). Karena belum muncul, maka
hanya ada penggambaran umum tentang kira-kira seperti apa wujud Kalki. Kalki digambarkan
sebagai awatara Vishnu dengan kuda putih bernama Devadatta (berkat dewa),
dimana di sebagian kisah menyebut bahwa dia adalah kuda bersayap. Kalki memiliki
pedang berkilat yang akan menghancurkan kejahatan dan iblis, dan memulai zaman
yang baru.
- Shree Veera Brahmendra Maha Swami, menulis "Divya Maha Kala Jnana" (Pengetahuan Suci tentang Waktu) sekitar 1000 tahun yang lalu, mengklaim bahwa Kalki akan muncul saat Bulan, Matahari, Venus, dan Yupiter berada dalam garis lurus; beberapa kejadian tidak langka dan yang berikutnya diduga akan terjadi pada tahun 2012 atau selebihnya.
- Pandit Ved Prakash Upadhyay berpendapat dalam bukunya Kalkii Autar aur Muhammad Sahib bahwa Muhammad cocok dengan semua ramalan tentang Kalki. The book Muhammad in the Hindu Scriptures claims Muhammad to be Kalki based on research from all Vedas, Puranas and Upanishads. Tetapi tidak ada kutipan dalam Kalkipurana atau Purana lainnya yang membandingkan Muhammad dengan Kalki dan bahkan klaim tersebut diabaikan karena dianggap tidak lengkap dan kebetulan belaka.
- Ismaili Khojas, suatu kelompok Muslim Shia dari Gujarat dan Sindh dan pengikut Aga Khan, meyakini sepuluh penjelmaan Wisnu. Menurut mereka, Imam Ali, menantu Nabi Muhammad merupakan Kalki.
- Pengikut agama Bahá'í menafsirkan ramalan kedatangan Kalki sebagai referensi kedatangan Bahá'u'lláh, yang berperan penting dalam perkembangan agama Bahá'í di India.
- Jamaah Ahmadiyyah percaya bahwa Mirza Ghulam Ahmad merupakan Kalki awatara.
- Dalam bukunya yang berjudul The Aquarian Message, Samael Aun Weor mengklaim diri sebagai Kalki awatara.
- Dalam buku The Avatar of What Is oleh Carolyn Lee PhD dan Holy Madness oleh Georg Feuerstein, mereka menunjukkan klaim bahwa Adi Da adalah Kalki awatara.
- Dalam Dasam Granth, Guru Gobind Singh menulis bahwa Kalki adalah Vivek Buddhi (pikiran cerdas dan spiritual) yaitu Gurmat. Ketika dosa-dosa (Manmatt/Manmukhs) muncul hanya Gurmat yang berlaku sebagai Kalki dan melenyapkan seluruh Manmatt di dunia.
- Bhagavan Sri Swamini Jai Sathya yang semula dikenal sebagai Sri Suryanarayana Jayanthi Kumaraswami mengumumkan bahwa Kalki awatara telah lahir di Bumi. Swamiji mengklaim bahwa Kalki awatara akan muncul kembali dalam wujud seorang wanita dengan mengendarai kuda putih, membawa sebilah pedang untuk membersihkan seluruh kejahatan dan mengajari Kebenaran Illahi kepada umat manusia.
- Organisasi yang berbasis di Singapura telah terdaftar dengan nama Sri Kalki Peedum Society pada tahun 1998. Anggota Sri Kalki Peedum Society percaya bahwa Guru Sri Kalki Jothi mereka merupakan awatara Wisnu kesepuluh, Kalki awatara.
Seperti
itulah, kira-kira gambaran tentang Dasawatara. Beberapa emphasys, langsung saya
kopi paste dari Wikipedia. Dan sebagian lain saya rangkum dari berbagai sumber.
Mohon maaf bila ada kurangnya. Mohon maaf jika ada SARA atau apapun yang tidak
berkenan. Just sharing sajah.
Dipercaya Kalki awatara dalam Sepuluh Awatara Dewa Wisnu akan turun pada zaman kali yuga sekitar 1000 tahun lagi
ReplyDelete